kicknews.today – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan memasang alat pendeteksi gempa bumi dan tsunami. Alat pendeteksi tersebut akan dipasang di tujuh desa yang ada di KLU. Rencana pemasangan alat pendeteksi tersebut sebagai bagian dari upaya preventif dalam mengurangi risiko bencana alam, khususnya di daerah-daerah tingkat kerawanan tinggi terhadap gempa bumi dan tsunami.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) pada BPBD KLU, Putradi mengatakan, Lombok Utara dikenal sebagai daerah yang rawan terhadap bencana gempa, sehingga pemasangan alat pendeteksi ini penting dilakukan.
”Alat ini nantinya akan diberikan oleh pemerintah pusat. Setidaknya bisa meminimalisir. Mengingat kita di Lombok Utara ini beberapa kali dilanda gempa besar, yang mengakibatkan kerugian baik dari segi materi maupun korban jiwa,” jelasnya, Jumat (11/10).
Pemberian alat pendeteksi ini merupakan bagian dari kegiatan pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam memperkuat sistem peringatan dini di daerah-daerah rawan bencana.
”Rencana pemasangan alat ini akan kita dilakukan di tujuh desa yang dikategorikan berisiko tinggi terhadap bencana. Seperti Desa Gili Indah, Desa Segara Katon, Sokong, Gondang, Sigar Penjalin, dan Tanjung,” bebernya.
Dikatakan Putradi, alat pendeteksi tersebut berjumlah delapan unit. Dengan pemasangan di desa Gili Indah sebanyak dua unit yaitu di Gili Trawangan dan Gili Air.
”Kenapa kita pasang di lokasi tersebut, karena kedua lokasi tersebut merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Tetapi masuk dalam wilayah rawan bencana,” terangnya.
Dengan adanya alat pendeteksi, diharapkan wisatawan dan masyarakat lokal dapat diberikan peringatan dini dan memiliki waktu yang cukup untuk menyelamatkan diri apabila terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami.
Nantinya alat tersebut seperti alarm. Jika terjadi gempa yang berpotensi tsunami alat tersebut akan langsung bunyi, yang berikan sinyal bahaya kepada masyarakat. Saat ini, pemasangan alat pendeteksi telah dimulai dan diharapkan semua alat bisa segera beroperasi penuh.
”Setelah alat ini terpasang, kami dari BPBD KLU akan turun untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih paham cara untuk melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman,” tutupnya. (gii)