kicknews.today – Ketua Dewan Pembina Duta Lingkungan NTB Lalu Amrillah, menyebut 50 persen mata air di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami kerusakan.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri Festival Lingkungan Hidup 2022 bertajuk “Temu Lingkungan Gelora Ekofeminisme Berdayakan Perempuan, Bersama Wujudkan Kelestraian Alam di Nusa Tenggara Barat “ di Ballroom Kantor Bupati Lombok Tengah, Sabtu (24/9).
“Rusak bahkan hilang, hal demikian diakibatkan dari terkikisnya ekosistem lingkungan,” tuturnya.
Untuk menghentikan kerusakan mata air tersebut menurutnya, perlu melakukan gerakan gerakan penghijauan guna menyelamatkan ekosistem lingkungan yang tersisa.
“Untuk menjaga mata air, hampir dua sampai tiga kali setiap bulannya. Kami melakukan penghijauan,” ungkap Amrillah.
Hal sama juga disampaikan Wakil Gubernur NTB Rohmi Djaliah. Ummi Rohmi mengatakan, rusaknya ekosistem lingkungan, tercemarnya air, polusi udara, hingga pemanasan global disebabkan beberapa faktor.
Seperti tidak ada lagi daerah penyerapan air, mininnya ruang terbuka hijau, sampai masalah sampah. Untuk itu wagub mengajak agar masyarakat terlebih generasi muda untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan. “Jadi masalah lingkungan ini, merupakan hal yang tidak main-main, butuh kesadaran semua pihak untuk menyelesaikannya,” tegas Ummi Rohmi. (nur)