kicknews.today – Pemerintah Kabupaten Bima mendapat alokasi 8 unit Base Transceiver Station (BTS) di 2021 dari Bakti Nusantara. Sayangnya, dari 8 unit BTS tersebut sama sekali tidak beroperasi sebagaimana mestinya. Warga yang mendiami di sekitar lokasi pembangunan BTS masih saja kesulitan sinyal telekomunikasi.
Kepala Bidang PTIK Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskomfotik) Kabupaten Bima, Muhammad tidak menampik kondisi tersebut. Bahkan pihaknya kerap menerima pengaduan dari masyarakat, soal kesulitan sinyal pasca pembangunan BTS.
“Sinyalnya memang masih lemah, bahkan ada juga belum sempat dioperasikan. Kondisi ini kami juga sudah teruskan ke pusat,” katanya, Kamis (1/6).
Menurut Muhammad, 8 BTS tidak beroperasi maksimal tidak adanya biaya operasional dari pihak Bakti Nusantara. Pasca membangun, mereka lalu melepaskan begitu saja. Padahal BTS ini harus dirawat dengan biaya operasional.
“Kalau gak ada biaya operasional nya, pantas aja di sejumlah desa itu masih lemah sinyal,” bebernya.
Muhammad mengaku 8 pemancar jaringan ini telah di bangun di 8 titik yang sama sekali tak ada sinyal. Tiga diantaranya di Desa Piong Kecamatan Sanggar, Doro O’o Kecamatan Langgudu dan Desa Tarlawi Kecamatan Wawo. (jr)