5 hal menjadi Kartini masa kini menurut istri Pj Gubernur NTB

Penjabat Ketua TP - PKK Provinsi NTB, Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi menghadiri acara seminar Kartini Day's yang bertemakan 'emansipasi wanita adalah sebuah kewajiban yang harus ditegakkan' berlangsung di Gedung A FKIP Universitas Mataram, Minggu (21/4/2024).
Penjabat Ketua TP - PKK Provinsi NTB, Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi menghadiri acara seminar Kartini Day's yang bertemakan 'emansipasi wanita adalah sebuah kewajiban yang harus ditegakkan' berlangsung di Gedung A FKIP Universitas Mataram, Minggu (21/4/2024).

kicknews.today – Penjabat Ketua TP – PKK Provinsi NTB, Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi menghadiri acara seminar Kartini Day’s yang bertemakan ’emansipasi wanita adalah sebuah kewajiban yang harus ditegakkan’ berlangsung di Gedung A FKIP Universitas Mataram, Minggu (21/4/2024). Pada momen itu, Bunda Lale menjelaskan terkait dengan emansipasi wanita menurut kamus besar bahasa Indonesia, yaitu pembebasan dari perbudakan persamaan hak diberbagai aspek kehidupan masyarakat.

“Perempuan-perempuan pada zaman dahulu terbelenggu menjadi budak daripada penjajah, sehingga itulah yang membuat Raden Ajeng Kartini mengajak para perempuan agar dapat terbebas dari perbudakan, ingin ada kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan,” jelasnya.

Menurut Bunda Lale, emansipasi wanita adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat tentang perjuangan seorang perempuan yang ingin memperjuangkan perempuan lain agar mendapatkan haknya.

“Inilah yang dilakukan Radeng Ajeng Kartini. Beliau berjuang agar bagaimana perempuan- perempuan bisa mendapatkan haknya, itulah yang menjadikan kita bisa rasakan, sekolah dan segala macam lainnya,” ungkapnya.

Selain itu, Bunda Lale juga memaparkan terkait bagaimana menjadi Kartini masa kini. Pertama, dengan cara berjuang untuk pendidikan.

“Salah satu cara menjadi Kartini masa kini adalah dengan berjuang untuk pendidikan, adik-adik dapat mengemban pendidikan sampai perguruan tinggi, berterimakasih kepada kedua orang tua yang telah memberikan pendidikan, nah sekarang semua ada di tangan kita apakah ingin melanjutkan setinggi – tingginya,” ujarnya.

Kedua, mandiri dalam kehidupan, dengan cara lebih mandiri dan menjadi lebih tangguh dalam berbagai situasi kehidupan. “Jangan cengeng apabila belum mendapat kiriman dari orang tua dan sebagainya, harus lebih kreatif dan memanfaatkan momentum untuk lebih bisa mandiri,” tuturnya.

Ketiga lanjut Bunda Lale, berani membanggakan identitas sebagai wanita, dengan cara jangan pernah merasa rendah diri. “Kita perempuan harus bisa dan kuat, perbedaan laki-laki dan perempuan, dimana perempuan bisa memikirkan banyak hal dalam satu waktu, itu kelebihan dari perempuan, mari kita bangga menjadi perempuan,” ungkapnya.

Keempat, harus aktif dalam kegiatan sosial. Jika ada di sekitar rumah atau kos ada gotong royong maka harus ikut serta membantu masyarakat. Kelima adalah berjuang untuk kesetaraan gender.

“Kesetaraan gender adalah bagaimana antara laki-laki dan perempuan bisa setara dari segi pendidikan, pendapatan ekonomi dapat setara,” ungkap Bunda Lale. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI