kicknews.today – Saat ini Pemerintah Kabupaten Bima berupaya meningkatkan status para honorer agar diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Sebanyak 488 yang dinyatakan lolos passing grade pada seleksi tahap pertama 2019 lalu, diupayakan akan diangkat semua pada Desember ini.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Bima melalui
Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian, Abdul Rahman S Sos menyampaikan, pengangkatan status P3K Kabupaten Bima sedang diusulkan ke Kemenpan RB. Yakni sebanyak 488 tenaga honorer yang telah lulus passing grade pada seleksi tahap pertama 2019 lalu.
“Jumlah 488 tenaga yang diusulkan tersebut. Yakni 406 guru, 73 penyuluh dan 9 tenaga kesehatan,” ungkapnya.
Diakui, proses pengusulan tersebut sudah disetujui Kemenpan sebagian. Sedangkan sisanya akan setujui dan ditetapkan dalam beberapa hari ini. Sekaligus diusulkan pemberkasan untuk mendapatkan Nomor Induk Pegawai (NIP).
“Intinya ratusan honorer yang lulus passing grade tersebut diangkat Desember ini sebagai tenaga P3K,” tegasnya.
Selain itu, untuk 2021 mendatang, Pemkab Bima mengusulkan formasi yang lebih banyak untuk menutupi kebutuhan guru yang mencapai seribu lebih formasi. Hal ini bukan tanpa alasan, karena seiring kebijakan pusat yang memberi kuota satu juta lebih untuk P3K seluruh Indonesia.
“Yang bisa mendaftar adalah honorer data bes BKN. Kemudian mereka yang memiliki NUPTK sesuai data dapodik. Serta mereka yang punya sertifikat PPG,” jelasnya.
Menurutnya, tenaga guru di Kabupaten Bima masih sangat kurang sekitar 2311 orang. Angka tersebut belum dikurangi 163 CPNS dan ditambah 406 P3K. Sehingga tersisa 1742 formasi yang akan diusahakan terpenuhi pada tahun 2021 dan 2022.
“Kalau untuk tenaga kependidikan sekolah, masih butuh 597, itu kebutuhan ril kita. Tapi yang baru terpenuhi sebanyak 141 orang dan masih dibutuhkan 456 orang,” pungkasnya. (rif)