kicknews.today – Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar ujian akreditasi ijazah (Ikhtibar Muadalah) bagi calon mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir tahun ajaran 2024 – 2025 di Aula Wisma Tambora Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) NTB, Kamis (17/10/2024).
Total ada 46 calon mahasiswa asal NTB yang berhak mengikuti Ikhtibar Muadalah ini. Terdiri dari 35 putra dan 11 putri.

Ketua Panitia, TGH Muhammad Zaenul Farid MS, Lc mengatakan, Ikhtibar Muadalah merupakan bagian dari Kolaborasi antara OIAA NTB, OIAA Cabang Indonesia, Kementerian Agama dan Universitas Al-Azhar Mesir.
Ujian akreditasi tersebut dilaksanakan dalam rangka memfasilitasi para santri dan lulusan madrasah yang bercita-cita menempuh pendidikan di salah satu universitas Islam tertua di Dunia.
”Melalui ujian ini, nantinya para peserta dapat menyetarakan ijazah mereka dengan standar yang ditetapkan oleh Universitas Al-Azhar,” kata TGH Zaenul Farid di sela acara.
Sementara Ketua OIAA NTB, TGH Fauzan Zakaria Lc,. M.Si,. menambahkan bahwa OIAA hanya sebagai fasilitator.
Sebab berapa orang yang akan lulus dan siapa saja yang dinyatakan lulus, merupakan hal prerogatif dari Tim Penguji Universitas Al-Azhar.
”Intinya kita berharap semuanya bisa lulus. Lebih banyak yang lulus, maka akan lebih banyak pula calon cendikiawan dengan kompetensi tinggi asal Nusa Tenggara Barat di masa yang akan datang,” tuturnya.
TGH Fauzan juga menyiggung terkait jatah beasiswa pemerintah provinsi (Pemprov) NTB yang selama ini tidak pernah diberikan kepada mahasiswa Al-Azhar Mesir maupun mahasiswa negara Arab lainnya.
”Walaupun sumbernya dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah),tidak jadi masalah. Kita dukung saja. Tapi yang jadi masalah adalah dikotominya. Kenapa mahasiswa ke Eropa di berikan beasiswa lalu mahasiswa ke Mesir dan Arab secara umum tidak pernah diberikan beasiswa. Ini kan tidak adil,” ungkapnya penuh heran.
Dari itu, dirinya berharap, siapapun yang nantinya terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, akan lebih memperhatikan mahasiswa yang tengah mengenyam study di Mesir, maupun Negara Timur Tengah secara umum. (gii)