42 wilayah NTB masuk level awas bencana kekeringan

kicknews.today – BMKG Stasiun Klimatologi NTB menyebutkan wilayah dengan status level awas dan siaga bencana kekeringan di NTB kembali meluas. Dari 9 wilayah level awas, kini meluas di 42 wilayah di NTB.

Forecaster on duty BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Yuhanna Maurits menyebutkan, peringatan dini kekeringan meteorologis pada level Awas terdapat di 42 wilayah di NTB. Mulai dari Kabupaten Dompu (Kecamatan Kilo, Manggelewa, Woja), Kabupaten Bima (Kecamatan Belo, Donggo, Lambitu, Palibelo, Soromandi, Wawo).

Kemudian Kota Bima (Kecamatan Raba dan Asakota), Kota Mataram (Kecamatan Mataram), Lombok Barat (Kecamatan Batu Layar, Gerung, Lembar, Narmada). Lombok Tengah (Kecamatan Praya Timur), Lombok Timur (Kecamatan Jerowaru, Labuhan Haji, Pringgabaya, Sambelia, Sembalun, Suela, Sukamulia)

Selanjutnya Lombok Utara (Kecamatan Bayan, Gangga, Pemenang, Tanjung), Sumbawa (Kecamatan Alas, Batulanteh, Buer, Lape, Moyo Utara, Moyohilir, Sumbawa, Unter Iwes, Utan), Sumbawa Barat (Kecamatan Brang Ene, Brang Rea, Jereweh, Maluk dan Taliwang).

“Masyarakat perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan dan kekeringan yang umumnya terjadi di periode musim kemarau,” kata Yuhanna, Senin (11/9).

Sementara wilayah level siaga lanjut Yuhanna, yaitu  Lombok Barat (Kecamatan Sekotong), Lombok Tengah  (Kecamatan Batukliang, Praya Barat, Pringgarata), Lombok Timur (Kecamatan Kecamatan Sakra Barat, Kecamatan Sikur, Kecamatan Terara), Sumbawa : (Kecamatan Moyo Hulu).

Level waspada yakni, Kabupaten Dompu (Kecamatan Dompu, Huu, Kempo), Lombok Barat (Kecamatan Kediri, Lingsar), Lombok Tengah (Kecamatan Batukliang Utara, Praya, Praya Barat Daya, Praya Tengah, Pujut), Lombok Timur (Kecamatan Aikmel,  Keruak, Masbagik, Montong Gading, Pringgasela), Sumbawa (Kecamatan Alas Barat, Empang, Labangka, Rhee), Sumbawa Barat (Kecamatan Sekongkang, Seteluk).

Pada periode puncak musim kemarau tahun ini, masyarakat NTB diimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien. Masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan dan kekeringan yang umumnya terjadi pada periode puncak musim kemarau.

“Masyarakat dapat memanfaatkan penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi musim kemarau yang mulai memasuki wilayah NTB khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan,” harap Yuhanna. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI