2 siswa di Lombok Timur terindikasi tifus usai makan menu MBG

Satgas pangan Polres Lombok Timur memeriksa siswa-siswi yang diduga keracunan MBG. foto:Ist

kicknews.today – Tercatat 23 anak sempat mengalami gejala mual dan muntah setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Pringgabaya, Lombok Timur. Sebanyak 4 anak dirawat di Puskesmas Batuyang, sisanya menjalani observasi ringan serta dalam pemeriksaan menunjukkan dua siswa terindikasi tifus.

Kejadian tersebut disikapi langsung oleh Ketua Satuan Tugas (Satgas) Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Ahsanul Khalik. Ia mengajak seluruh pihak untuk menyikapi secara proporsional dan bijak peristiwa dugaan keracunan makanan yang terjadi di wilayah Pringgabaya awal pekan ini.

“Kami mengapresiasi langkah cepat aparat kepolisian yang langsung memeriksa kondisi para siswa dan mengecek dapur SPPG. Langkah ini bentuk kepedulian bersama untuk memastikan keamanan pangan dan memperkuat pengawasan pelayanan publik,” ujar Dr. Aka, Selasa (14/10/2025).

Satgas meminta pengelola SPPG Pringgabaya untuk melakukan evaluasi menyeluruh, akan tetapi pengelola SPPG menjawab dari hasil pengecekan, seluruh tahapan pengolahan bahan pangan telah dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), mulai dari pemeriksaan bahan ketika diambil disuplier, pencucian dan pemotongan, penyimpanan dengan plastik wrap dan freezer, hingga proses pengolahan.

Kendati demikian, kata Ahsanul. Bahan makanan diolah lima jam setelah diterima, kemudian didistribusikan pukul 07.00 dan dikonsumsi sekitar pukul 08.30 Wita.

Dr. Aka menyebut, kemungkinan gangguan bisa terjadi pada rentang waktu antara distribusi dan konsumsi, namun pihaknya tetap menunggu hasil resmi dari Dinas Kesehatan dan Balai Besar POM Mataram.

“Kami tetap berpegang pada hasil laboratorium sebagai dasar ilmiah. Semua proses di dapur telah dilakukan dengan standar tinggi dan pengawasan berlapis,” tegasnya.

Untuk dimaklumi SPPG di Pringgabaya ini melayani 35 sekolah dengan total 3.410 siswa penerima manfaat. Dari jumlah itu, hanya 5 sekolah yang melaporkan gejala serupa, sehingga persentasenya kurang dari 1 persen (0,67%).

”Namun bukan masalah besar dan kecilnya, karena bagi Satgas, setiap anak tetaplah prioritas. Satu anak pun harus dijaga keselamatannya. Ini amanah besar yang yang harus dijunjung bersama,” kata Dr. Aka.

Satgas MBG NTB, meminta Satgas MBG Kabupaten Lombok Timur agar memperkuat koordinasi lintas sektor dengan Dinas Kesehatan Lombok Timur, Balai Besar POM Mataram, dan Polres Lombok Timur.

Sinergi ini bukan semata untuk penyelidikan, tetapi untuk memperkuat sistem keamanan pangan dan rantai distribusi di seluruh dapur MBG.

“Kami melihat langkah kepolisian sebagai bagian dari upaya perbaikan sistem dan penguatan pengawasan. Ini adalah sinergi positif antar-instansi yang sama-sama ingin memastikan anak-anak kita mendapatkan yang terbaik,” ujarnya.

Satgas juga telah menginstruksikan seluruh SPPG di NTB untuk memperketat pengawasan cold chain, sanitasi dapur, dan waktu distribusi makanan. Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) adalah program prioritas nasional dalam Asta Cita Bapak Presiden, yang bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah sekaligus memberdayakan ekonomi lokal melalui rantai pasok pangan daerah.

Ia menegaskan, peristiwa ini menjadi pengingat penting untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan, bukan untuk saling menyalahkan.

”Mari kita belajar dari setiap kejadian. Semua pihak, pemerintah, SPPG, tenaga kesehatan, dan aparat, kini bekerja bersama agar program ini semakin baik, aman, dan berkelanjutan.” katanya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk melihat persoalan ini secara utuh dan konstruktif, karena MBG adalah upaya besar negara dalam menyiapkan generasi yang sehat dan tangguh.

“Program ini lahir dari niat baik untuk menyiapkan masa depan anak-anak kita. Mari kita jaga bersama, dengan kolaborasi dan kesadaran bahwa setiap perbaikan adalah bagian dari kasih sayang kita kepada generasi penerus,” tutupnya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI