2 pelajar terkena panah saat bentrok antar kampung di Bima, 1 dirujuk ke RSUP NTB

Satu dari tiga korban panas saat bentrok antar kampung di Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Selasa malam (5/12/2023).
Satu dari tiga korban panas saat bentrok antar kampung di Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Selasa malam (5/12/2023).

kicknews.today – Kelompok warga dari Desa Dadibou, Penapali dan Talabiu Kecamatan Woha kembali terlibat bentrok Selasa malam (5/12/2023).  Akibat bentrok itu, tiga warga terkena panah dan harus dilarikan RSUD Bima. Dua diantaranya merupakan pelajar yakni, inisial AN, 12 tahun asal Talabiu dan AL, 16 tahun asal Dadibou. Sementara satu korban lain SH, 49 tahun asal Penapali.

Camat Woha, Irfan mengatakan, peristiwa bentrok itu yang berlangsung sekira pukul 21.00 Wita. Bentrok itu dipicu salah seorang warga bernama Mulyadin, tahun warga Desa Dadibou dibacok oleh orang tak kenal (OTK) di Desa Penapali pada Rabu (22/11/2023) lalu. Kemudian berlanjut kasus kasus pembakaran tempat penyimpanan garam warga Talabiu dan Penapali Senin malam (4/12).

Sekelompok warga yang tidak terima gudang penyimpanan garam dibakar mengamuk. Hingga akhirnya mereka berujung saling serang menggunakan parang dengan warga dari Desa Dadibou.

“Pascabentrok, aktivitas warga sudah kembali normal, namun aparat kepolisian masih lakukan penjagaan,”  kata Irfan.

Humas RSUD Kabupaten Bima, dr Akbar yang dikonfirmasi membenarkan tiga orang warga tengah dirawat buntut dari aksi saling serang yang melibatkan tiga desa di Kecamatan Woha. Dua diantaranya masih berstatus pelajar, masing-masing AN warga Desa Talabiu dan AL tahun warga Desa  Dadibou.

“Sementara satu orang lainnya warga Desa Penapali inisial SH,” kata, dr Akbar, Rabu (6/12/2023).

Akbar mengatakan, tiga orang korban ini mulai dirawat di RSUD Bima pada Selasa malam kemarin. Mereka telah dilakukan operasi oleh tim dokter pada Rabu pagi (6/12/2023).

“Mereka telah dioperasi semuanya tadi pagi. Kondisi dua orang korban sudah berangsur membaik,” terang dia.

Sementara korban inisial AF dirujuk ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB karena mengalami luka pada bagian dadah kiri. Sehingga harus ditangani lebih lanjut oleh dokter spesialis bedah thorax.

“Pasien akan dirujuk ke RSUP NTB hari ini (Rabu),” jelas Akbar.

Diberitakan sebelumnya, warga di tiga desa ini terlibat saling serang menggunakan Sajam pada 23 November 2023 lalu. Mereka terlibat bentrok buntut kasus seorang warga Desa Dadibou dibacok oleh OTK sehari sebelum bentrokan berlangsung.

Saat itu, sejumlah gudang penyimpanan garam milik warga Penapali dibakar massa. Puluhan personel diterjunkan ke lokasi dan membubarkan massa menggunakan tembakan gas air mata. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI