2 Lansia tinggal di gubuk reot, Pemda Lombok Utara bangunkan rumah

kicknews.today – Ditengah penataan pariwisata yang luar biasa, disudut Kabupaten Lombok Utara masih ditemukan 2 warga Lanjut Usia (Lansia) tinggal di gubuk reot sebatang kara. Ironisnya, keduanya tidak pernah tersentuh bantuan.

Keberadaan 2 lansia ini, di Dusun Tebanyak Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung KLU. Keduanya beranam Inaq Surnip dan Inaq Karnip. Keduanya tinggal bersebelahan, tanpa ada suami atau anak yang menemani.

Plt Kepala Dinsos P3A KLU, Fathurrahman langsung mengunjungi 2 lansia ini pada Kamis (7/10).

Fathur mengungkap, mereka tidak memiliki keluarga dan sudah berada di lokasi lahan milik salah seorang keluarga Inaq Karnip selama tiga tahun.
Kemudian, keduanya mendirikan gubuk dan bekerja serabutan. Untuk makan sehari-hari, keduanya hanya mengharap belas kasihan para tetangga.

Kondisi ini cukup miris, terlebih mereka tidak memiliki administrasi kependudukan. Hal ini membuat keduanya, tidak pernah tersentuh kucuran bantuan sosial.

“Pertama kita akan buatkan dulu adminduknya supaya mereka bisa mendapat bantuan seperti PKH. Setelah itu baru dibangunkan rumahnya,” ujarnya.

Dijelaskan, rencananya gubuk yang ditempati saat ini akan dibongkar dan dinas akan membangun rumah permanen bagi kedua lansia tersebut.

Anggaran yang digunakan, yaitu Biaya Tidak Terduga (BTT) yang tersedia di BPKAD lebih kurang Rp 1 miliar.

Unntuk dapat mengakses anggaran tersebut, maka dinas akan melengkapi administrasinya sehingga keberadaan mereka bisa diakui secara hukum.

“Itu memungkinkan dalam anggaran tidak terduga di BPKAD. Itu diperuntukan bantuan darurat yang tidak direncanakan. Kita perkirakan rumah yang tidak layak seperti ini di KLU banyak, tapi kita prioritaskan jompo terlantar dulu,” jelasnya.

Dari informasi yang didapat, Inaq Surnip dan Karnip merupakan janda yang suaminya telah meninggal. Mereka mulai menetap di sana pada saat gempa 7,0 SR yang mengguncang Lombok Utara.

Berdasarkan koordinasi tim pendamping PKH di lapangan, mereka sempat menikah dan tinggal di Desa Teniga. Setelah suaminya meninggal, justru memilih pulang ke Tegal Maja.

Hanya saja, saat dikroscek perihal adminduk di Desa Teniga nama yang bersangkutan tidak ada. Terlepas daripada itu, yang jelas ini merupakan tanggungjawab dari pemerintah.

“Yang jelas mereka warga Lombok Utara. Maka kita harus hadir memberikan bantuan, kalau tidak begini mereka tidak bisa punya rumah yang layak,” tegasnya.

“Rencana kita akan buatkan rumah berukuran 3X6 dengan dua kamar. Sehingga nanti punya masing-masing satu kamar,” pungkasnya.(iko)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI